Jabar, Koreksinews | Bupati Bogor, Iwan Setiawan meminta Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dapat berkontribusi nyata dalam upaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Bogor. Hal ini disampaikannya saat melantik FPRB periode 2023-2027, di Hotel Pesona Anggraini, Cisarua, Sabtu (23/12/2023).
Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengungkapkan, kondisi geografis menjadikan Kabupaten Bogor cenderung rentan terhadap bencana yang diakibatkan oleh aktivitas iklim maupun aktivitas geologi dan vulkanologi. FPRB berperan penting dalam melakukan edukasi dan sosialisasi kebencanaan, pemetaan risiko bencana, serta kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Saya harap FPRB dapat terus meningkatkan kapasitas, memperkuat sinergi dan kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan agar dapat berkontribusi nyata dalam upaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Bogor,” ungkapnya.
Iwan Setiawan menuturkan, diperlukan upaya yang serius secara bersama-sama seluruh stakeholder untuk mengurangi risiko bencana di Kabupaten Bogor. Gerak langkah preventif dan kolaboratif antara pemerintah, swasta, organisasi dan seluruh elemen masyarakat perlu terus ditingkatkan untuk mengantisipasi, memitigasi, serta meminimalisasi dampak kerugian dari kejadian bencana di Kabupaten Bogor.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bogor, saya mengucapkan selamat kepada para pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bogor periode 2023-2027. Semoga dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya sebagai mitra strategis pemerintah dalam upaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, Asep Sulaeman menjelaskan, untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana pada saat pra bencana, yang sesuai dengan tatanan nilai-nilai yang hidup, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, diperlukan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.
“Sebagai upaya pengurangan risiko bencana dan untuk mewujudkan ketangguhan bencana di Kabupaten Bogor, maka perlu dibentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Asep menambahkan, dalam upaya pengurangan risiko bencana di daerah, FPRB dapat melaksanakan peranan antara lain, advokasi regulasi, kebijakan, penganggaran, dan evaluasi pengurangan risiko bencana serta isu lintas sektoral yang terkait.
“Selanjutnya, manajemen pengetahuan pengurangan risiko bencana dan isu lintas sektoral yang terkait. Penggalangan partisipasi multi pihak dalam pengurangan risiko bencana, dan pengembangan organisasi FPRB di daerah,” ujarnya.
Hadir pada kegiatan tersebut, perwakilan Forkompinda, Inspektur Kabupaten Bogor, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan, jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Bogor dan para pengurus FPRB Kabupaten Bogor. ***









